Disfungsi Ereksi atau Impotensi dapat mengenai segala umur pria, etnis, agama dan lain-lain
Disfungsi Ereksi ( DE ) didefinisikan sebagai ketidakmampuan mempertahankan atau mencapai ketegangan alat kelamin penis yang cukup untuk melakukan hubungan seksual.
Penyebab DE ada 3 faktor, yaitu faktor fisik/organik, faktor kejiwaan/psikologi, dan faktor campuran.
Faktor psikis yang bisa menyebabkan impotensi:
Depresi, Kecemasan, Perasaan bersalah, Perasaan takut akan keintiman, Kebimbangan tentang jenis kelamin.
Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mencari adanya perubahan ciri seksual pria, misalnya payudara, testis dan ukuran penis, serta perubahan pada rambut, suara maupun kulit.
Untuk mengetahui adanya kelainan pada arteri di panggul dan selangkangan (yang memasok darah ke penis), dilakukan pengukuran tekanan darah di tungkai.
Pemeriksaan lainnya yang mungkin perlu dilakukan:
Pemeriksaan darah lengkap
Pemeriksaan gula darah untuk diabetes
Pemeriksaan kadar TSH
USG penis.
Pengobatan
Nutrisi yang dibutuhkan : Calcium I, Zinc, Cordyceps, Beneficial dan Vitality
Impotensi biasanya bisa diobati tanpa pembedahan dan jenis pengobatan tergantung kepada penyebabnya.
Latihan khusus dilakukan oleh penderita impotensi akibat masalah psikis, yaitu yang disebut Teknik pemusatan sensasi 3 tahap.
Ada peran Energi Psikologi dalam terapi DE, diantaranya dapat dilihat dalam situs SEFT (diskusi) dan EFT (impotensi).
Disfungsi ereksi atau dikenal juga dengan impotensi adalah ketidakmampuan pria untuk mencapai atau mempertahankan ereksi dalam aktifitas seksual.
Faktor penyebabnya bermacam-macam seperti penuaan, gaya hidup yang buruk (merokok, minuman beralkohol, obesitas), stres, dan faktor penyakit seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung.
Risiko terjadinya disfungsi ereksi atau Erectile Dysfunction (ED) bertambah seiring dengan usia dan pada umumnya terjadi ketika pria mencapai usai 40 tahun. Namun perlu dipahami oleh semua kaum pria bahwa ED dapat diatasi pada usia berapa pun. Bagi beberapa pria, meningkatkan kualitas seksual dapat dicapai hanya dengan mengubah gaya hidup mereka, seperti berhenti merokok atau mengurangi berat badan, yang mungkin merupakan faktor penyebab dari masalah seksual mereka. Sedangkan untuk mengatasi kasus ED yang lebih serius, perlu dilakukan terapi obat seperti mengonsumsi obat atau melalui suntikan dengan dosis yang dianjurkan.
Pengobatan ED dapat dikatakan sukses jika pria dapat kembali berfungsi secara seksual dan dapat melakukan aktiftas seksual dengan normal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar